09 Agustus 2008

Catatan untuk para Penyembuh

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Kita berada dalam kedamaian di alam lain, itulah sebabnya di dunia ini kita juga akan berada dalam kedamaian. Kenyataan bahwa kita duduk dan bercakap-cakap dengan bersahabat menunjukkan bahwa kita juga telah melakukan hal yang sama di dunia spiritual. Jiwa kita merasa damai. Selamat datang pada kalian! Apakah kalian bahagia?

Saya memahami bahwa kalian sedang mempelajari cara-cara penyembuhan. Siapakah yang menjadi penyembuh pertama? Pria atau wanita? Mereka adalah para ibu. Allah SWT telah memberikan kekuatan rahasia melalui tangan manusia untuk menghentikan penderitaan umat manusia, dan yang pertama melakukannya adalah para ibu. Keibuan adalah hal terpenting bagi wanita. Itu adalah pekerjaan yang paling mulia. Ketika seorang anak menangis, ibu akan segera mendatanginya untuk menghentikan penderitaannya. Itulah sebabnya wanita lebih siap untuk menjadi seorang penyembuh ketimbang pria. Mereka juga biasanya mempunyai kasih sayang lebih besar kepada sesama, yang mana sangat diperlukan oleh seorang penyembuh. Jika seorang penyembuh hanya menggunakan tangan mereka, takkan ada orang yang datang. Tetapi jika mereka juga mempunyai kasih sayang, kemurahan hati mereka ini akan berefek dengan cepat kepada orang lain. Hal ini juga penting bagi para dokter, tetapi dewasa ini kebanyakan di antara mereka bertindak seperti seorang penjagal, mereka tidak mempunyai belas kasihan sedikit pun. Kini para dokter bagaikan robot; oleh sebab itu para penyembuh harus tampil berbeda. Semakin banyak mereka menggunakan tangannya, mereka juga harus menggunakan hatinya. Jika kalian melihat seseorang yang tengah menderita, kalian harus bisa merasakan kesedihan mereka.

Selama para penyembuh hanya tertarik untuk memberi manfaat kepada orang lain dan tidak berpikir tentang apa yang akan mereka dapatkan, mereka akan berhasil. Tetapi bila mereka melakukan pekerjaan itu sebagai profesinya dan mereka ingin mendapatkan keuntungan material dari pekerjaannya, kekuatan mereka akan berkurang. Begitu banyak orang yang datang kepada saya untuk melihat apa yang kita lakukan; kemudian mereka ingin tahu apa (berapa) yang harus mereka bayarkan. Saya menunjukkan tongkat saya pada mereka dan Saya katakan, “Saya tidak datang ke sini untuk berbisnis (dengan tongkat ini.) Pergilah! Jika kalian ingin memberikan sedekah kepada seseorang, maka lakukanlah.”

Ini adalah satu hal yang sangat penting. Setiap orang yang ingin berhasil dan meraih derajat spiritualitas yang tinggi, mereka tidak boleh memikirkan keuntungan materil dari orang lain. Jika mereka sedang membutuhkan, kemudian mereka ingin memberi sesuatu, itu lain soal. Tetapi kalian tidak boleh menetapkan tarif tertentu dan meminta bayaran, … katakanlah sebesar 7 atau 70 pound atau 70 penny, tidak boleh! Kalian harus melakukannya demi kehormatan manusia. Adalah suatu kehormatan bagi manusia bila mereka bisa menolong orang lain seperti halnya yang dilakukan oleh para Anbiya. Mereka adalah para penyembuh juga. Mereka memberikan yang terbaik kepada orang-orang dengan memberi kemurahan hati mereka. Tetapi mereka tidak pernah pamrih. Itulah derajat kemanusiaan yang tertinggi. Semakin kalian mengejar keuntungan materil, kekuatan spiritual kalian akan semakin menurun. Banyak sekali metode penyembuhan, tetapi yang paling kuat adalah metode pemurnian dan pemurnian dimulai ketika kita meninggalkan keinginan-keinginan materil. Ketika kalian telah meninggalkan semua keinginan materil tersebut, barulah kalian mendapat kekuatan penuh. Selama kalian masih memiliki keinginan materil, energi kalian tidak dapat mengalir, ia masih tercampur. Oleh sebab itu kalian harus menunggu agar unsur-unsur kalian tertata (pada jalurnya masing-masing).

Kalian harus menggunakan beberapa metode untuk menata keempat unsur kalian, yaitu: air, api, udara dan tanah. Mereka harus ditempatkan pada jalurnya masing-masing agar tercapai suatu kesetimbangan dan memungkinkan energi untuk mengalir melalui tangan kalian kepada orang yang ingin disembuhkan. Ambillah gelas ini sebagai contoh! Di dalamnya terdapat campuran berbagai macam unsur, itulah sebabnya listrik tidak dapat mengalir. Hal yang sama berlaku pada tubuh kita, energi tidak dapat mengalir bila kita masih dalam keadaan tercampur. Itulah sebabnya, kita dalam jalur mistik dan agama menggunakan metode untuk memisahkan dan menata setiap unsur agar berada di jalurnya masing-masing.

Metodenya berbeda-beda, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Kita memiliki 41 metode. Jika seorang guru adalah guru yang telah diberi otoritas, ia akan mengetahui bagaimana cara menyembuhkan seseorang, apa-apa yang diperlukan untuk menata diri orang itu. Jadi, sebagai langkah pertama, orang itu harus memiliki guru.

Ketika kalian menyembuhkan seseorang, lakukanlah sebagai suatu kehormatan, lakukanlah untuk menolong orang yang lemah. Lakukanlah untuk mencapai orang-orang yang sedang membutuhkan. Jika kalian bisa membuat mereka senang, Allah SWT akan membuat kalian merasa senang juga. Mintalah kepada Allah SWT agar bisa meraih kedamaian dengan menyembuhkan orang. Setiap orang bisa menjadi seorang penyembuh! Terima kasih atas kehadiran kalian. Kalian masih muda dan Saya berharap energi kalian bisa melompat kepada saya. Bersama dengan anak-anak muda memberi banyak kekuatan kepada orang-orang tua, menjadikan kita seimbang.

Semua ini tidak pernah saya lihat pada buku-buku kalian, tetapi ini adalah apa yang mengalir dari markas besar melalui hati saya. Semuanya adalah aturan-aturan yang sesuai dan sepatutnya dijaga dan dilestarikan. Semoga Allah SWT memberkati kalian di dunia dan di akhirat. Amin.